skip to main | skip to sidebar

About me

Foto Saya
Rohadatul Aisy
Balikpapan, East Borneo, Indonesia
An ordinary girl. Not a beauty queen. Being myself is all i have to do. Being simple is what i need
Lihat profil lengkapku

Subscribe To

Postingan
    Atom
Postingan
Semua Komentar
    Atom
Semua Komentar

Archivo del blog

  • ▼ 2012 (7)
    • ▼ Februari (5)
      • DC CUPCAKES-Georgetown,USA
      • Raditya Dika- My Favorite Novelist
      • Paramore-The Only Exception
      • Paramore-Monster
      • Hayley williams
    • ► Januari (2)
  • ► 2011 (3)
    • ► Desember (3)

Followers

Lipsum Text Widget


You are the visitors..

Grab my Banner!

Grab my Banner!

see the time

Clock Widgets

About

Rohadatul Aisy

Create Your Badge

TRANSLATE THIS

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

My account twitter

love this song!!

B.O.B - Airplanes

Pages

  • Beranda

Bagaimana blog ini?

Powered By Blogger
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

  • KUCING
    Jujur, gue suka banget ngeliat makhluk kecil nan cantik dan imut ini. Kalau ngeliat mereka, mata gue langsung sumringah, berbinar-binar, ser...
  • Paramore-Monster
    You were my conscience So silent now you’re like water And we started drowning Not like we’d sink any farther But I let my heart go...
  • HAPPY NEW YEAR ALL :) 2012 begin..
    Happy New Year All :) kali ini gue bakal berbagi cerita tentang tahun baru. Kali ini, tahun baru 2012 yang mengagumkan dan diharapkan semua ...
  • “Secarik kertas terakhir”
                      Sore itu,    Mita menunggu Ayahnya dirumah, sambil bernyanyi-nyanyi pelan sambil terus memperhatikan kerumunan kendaraan...

Find something here

If you want to find something, take a look at this! maybe it will be help:)

Kamis, 23 Februari 2012

DC CUPCAKES-Georgetown,USA

Georgetown Cupcake adalah cupcakery, yang terletak di lingkungan Georgetown Washington, DC Katherine Kallinis dan Sophie Lamontagne membuka toko pada bulan Februari2008.

Tumbuh di Toronto, Katherine Kallinis dan Sophie LaMontage belajar kue dari nenek Yunani mereka. Sebagai anak-anak, nenek mereka memungkinkan mereka untuk menggunakan sisa adonan kue untuk membuat kue miniatur, seperti cupcakes.Sebelum membuka toko, Lamontagne bekerja di Boston untuk sebuah perusahaan modal ventura, dan Kallinis bekerja untuk Gucci di Toronto. Kallinis, lulusan Marymount University dan akrab dengan daerah Washington DC, memutuskan akan menjadi tempat yang baik untuk membuka toko cupcake. Para susterdibiayai toko menggunakan tabungan mereka sendiri hidup, bersama dengan pinjaman usaha kecil. Ibu mereka dan karyawan,Kallinis Elain, juga membantu menjalankan toko.

Kallinis dan Lamontagne membuka toko di Georgetown pada Februari 2008, di sebuah rumah kecil putih berbingkai diPotomac Street. Toko ini dengan cepat menjadi populer, seringkehabisan cupcakes siang hari dan kemudian menutup toko hingga hari berikutnya. Pada Desember 2009, GeorgetownCupcake outgrew lokasi dan pindah toko ke lokasi baru di sudutke-33 dan M Street NW di Georgetown. Georgetown Cupcaketelah membuka lokasi kedua di Bethesda, Maryland, dan menjual cupcakes online. Toko mempertahankan lokasi Potomac Street untuk mengisi mail dan pesanan khusus. Pada akhir pekan di lokasi Jalan M, garis memperpanjang keluar pintu dan sekitar sudut. Pelanggan terdiri dari sama-sama baik wisatawan dan penduduk lokal. 

Georgetown Cupcake menawarkan delapan belas rasa sehari-hari, termasuk beberapa varietas coklat, vanili, dan beludrumerah yang tersedia setiap hari, tiga rasa musiman, dan rasa lainnya pada rotasi sepanjang minggu. Cupcakes dipanggangsepanjang hari di toko, dan menggunakan bahan-bahan khusus-source seperti kakao dari Perancis dan vanili dari Madagaskar.Cupcake masing-masing memiliki sekitar 250 kalori, kecualibagi mereka dengan frosting kurang seperti berbagai ChocolateGanache yang memiliki sekitar 200 kalori.

Pemilik Cupcake Georgetown (dan perempuan) KatherineKallinis dan Sophie Lamontagne mempersiapkan pesanan khusus, kue bertema dinosaurus (250 mini cupcakes), di toko mereka.

ini sedikit foto dari mereka (check this out)

they work so hard to make something amaze!

one box with love:)

hummingbrid cupcake

toffee crunch cupcake 

aaaa wanna eat them all!

katherine and sophie's experiment

pretty and yummy dress:)

love they're both:*

waaaw, how delicious:9

welcome to Georgetown cupcakes store!


Toko ini menjual rata-rata harian 10.000 beludru cupcakes, merah top-penjual. Setiap hari, Georgetown Cupcake memberi jauh gratis 100 cupcakes, di setiap lokasi, merekamengumumkan, bebas tidak-on-the-menu rasa di Facebook dan Twitter, dan memberi mereka keluar ke 100 pelanggan pertama yang memintanya.Selama musim dingin dan musim semi tahun 2010, TLCdifilmkan serangkaian realitas di Georgetown Cupcake, membayangi para suster, menceritakan kisah mereka, dan aspek menjalankan usaha kecil. Seri enam bagian, berjudul DCCupcakes, ditayangkan pada hari Jumat pada bulan Juli 2010.Musim kedua dimulai pada Jumat 25 Februari, 2011.

Kallinis dan Lamontagne telah muncul sebagai tamu di banyakacara televisi lainnya, termasuk Martha Stewart Show, acaraRachel Ray, dan Today Show NBC. Karena popularitas dari seripertama pertunjukan para suster membuka toko baru diBethesda Maryland-Bethesda @ 4834 Avenue dan sebagai hasildari seri kedua mereka membuka 2 lebih lokasi yang adalah sebagai berikut: -
SoHo-New York @ 111 Mercer Street
Boston-Massachusetts @ 83 Newbury Street

data from : www.wikipedia.com
dan translate di : www.google-translate.com



Diposting oleh Rohadatul Aisy di 01.40 0 komentar

Kamis, 16 Februari 2012

Raditya Dika- My Favorite Novelist


Raditya Dika (Dika Angkasaputra Moerwani) (lahir di Jakarta, 28 Desember 1984; umur 27 tahun), akrab dipanggil Radith, adalah seorang penulis asal Indonesia. Di Indonesia, Raditya Dika dikenal sebagai penulis buku-buku jenaka. Tulisan-tulisan itu berasal dari blog pribadinya yang kemudian dibukukan. Buku pertamanya berjudul Kambing Jantan masuk kategori best seller. Buku tersebut menampilkan kehidupan Dikung (Raditya Dika) saat kuliah diAustralia.Tulisan Radith bisa digolongkan sebagai genre baru. Kala ia merilis buku pertamanya tersebut, memang belum banyak yang masuk ke dunia tulisan komedi.Apalagi bergaya diari pribadi (personal essay).
Karya pertama yang mengangkat namanya adalah buku berjudul Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh (2005). Buku ini menceritakan kehidupan Radith ketika masih berkuliah di Adelaide, Australia.Cerita yang dibawakan Radith adalah kisah-kisahnya sebagai pelajar Indonesia yang berkuliah di luar negeri. Buku ini ditampilkan dalam format diary(buku harian). Seluruh cerita dalam karyanya tersebut berasal dari blog pribadi terdahulu milik Radith, www.kambingjantan.com, yang sekarang menjadi www.radityadika.com.
Buku keduanya berjudul Cinta Brontosaurus, diterbitkan pada tahun 2006. Hampir sama dengan buku sebelumnya, cerita-cerita dalam buku ini berasal dari kisah keseharian Radith. Namun, buku kedua ini menggunakan format cerita pendek (cerpen) yang bercerita mengenai pengalaman cinta Radith yang sepertinya selalu tidak beruntung. Isi dari buku ini meliputi kisah dari sewaktu Radith mengirim surat cinta pertama ke teman saat SD, hingga pengalaman Radith memerhatikan kucing Persia-nya yang jatuh cinta dengan kucing kampung tetangganya.
Buku ketiganya yang berjudul Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa terbit pada tanggal 29 Agustus 2007. Buku ketiga ini mengisahkan Radith yang pernah menjadi badut Monas dalam sehari, mengajar bimbingan belajar, lalu saat Radith dikira hantu penunggu WC, sampai cerita mengenai kutukan orang NTB.Sementara, buku keempatnya berjudul Babi Ngesot: Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang terbit pada bulan April 2008.
Ia juga bermain dalam film yang diangkat dari pengalaman hidupnya, Kambing Jantan: The Movie. Pada pertengahan bulan November 2009, melalui situs resminya, Radith mengumumkan bahwa buku kelimanya yang berjudul Marmut Merah Jambu akan segera terbit dengan jadwal edar sementara pada bulan Desember 2009.Namun pada pertengahan bulan Desember silam, Radith kembali lewat situs resminya menyatakan bahwa buku kelimanya tersebut masih mengalami sedikit perubahan dan juga penambahan cerita pada beberapa bagian, sehingga kemungkinan besar penerbitan buku tersebut akan mundur beberapa waktu. Melalui situs resmi pribadinya pada bulan oktober 2011 ini Raditya Dika juga mengumumkan bahwa bukunya yang berjudul "Manusia Setengah Salmon" terbit tanggal 24 Desember 2011. Disitus itu Raditya Dika membuat countdown pada blognya agar para penggemarnya ingat tanggal terbit buku "Manusia Setengah Salmon".

Radith mengawali keinginan untuk membukukan catatan hariannya di blog pribadinya saat ia memenangi Indonesian Blog Award. Radith juga pernah meraih Penghargaan bertajuk The Online Inspiring Award 2009 dari Indosat. Dari pengalaman itu, ia mencetak tulisan-tulisannya di blog kemudian ia menawarkannya ke beberapa penerbit untuk dicetak sebagai buku. Awalnya banyak yang menolak, tapi kemudian ketika ia ke Gagasmedia, sebuah penerbit buku, naskah itu diterima, meski harus presentasi dahulu.
Radit sukses menjadi penulis dengan keluar dari arus utama (mainstream). Ia tampil dengan genre baru yang segar. Yang membuat ia berbeda dari penulis lain adalah ide nama binatang yang selalu ia pakai dalam setap bukunya. Dari buku pertama hingga terbaru, semua judulnya mengandung nama binatang. Bagi Radith, ini adalah selling point-nya.
Menurutnya, sebagai penulis tetap harus memiliki inovasi. Sebenarnya, pada bulan-bulan pertama, buku pertamanya tidak terlalu laku. Ini, menurut Radith, adalah risiko masuk dalam genre baru. Radith kemudian gencar berpromosi di blog yang ia kelola. Selain itu ia juga gencar promosi dari mulut ke mulut (word of mouth). Radith meminta pembacanya untuk berfoto dengan buku pertamanya itu kemudian dikirim ke Radith. Jadilah ini sebuah strategi pemasaran yang bisa mengelola pembaca sebagai target pasarnya.  Menurut Radith, dalam menulis, tidak serta-merta setelah buku terbit, urusan selesai. Kemudian, pemasaran diserahkan kepada penerbit.
Sebaliknya, penulis seharusnya juga menjadi pemasar bagi bukunya sendiri karena sebenarnya penulis juga seniman. Penulis yang kreatif akan menjadikan bukunya sebagai produk yang baginya harus bisa laku di pasaran. Meskipun pada dasarnya buku adalah bukan barang komersial, tetapi memandang buku sebagai sebuah produk berilmu yang pelu dipasarkan adalah sebuah hal yang perlu dilakukan saat ini.
Menjadi penulis sukses bukan berarti tidak ada hambatan. Menurut Radith, hambatan bukan hanya dari industri buku, melainkan juga dari hal-hal yang sifatnya diagonal. Artinya, lawan dari industri buku bisa jadi bukan industri buku lain tapi industri lain yang sebenarnya tidak berhubungan sama sekali seperti hiburan (entertainment), makanan, dan lain-lain. Sebagai contoh, bila ada anak muda memiliki uang 50.000 rupiah, belum tentu ia akan membelanjakannya untuk buku. Bisa jadi uang itu digunakan untuk menonton film di bioskopatau membeli makanan cepat saji. Dan yang jelas, buku bukan pilihan utama.
Bagi Radith hal ini memang sudah lazim. Yang perlu dilakukan adalah terus berkreasi dan bertindak kreatif. Baginya, kompetisi yang ada adalah kunci untuk berinovasi. Tekanan kompetitor bisa menjadi motivasi untuk terus memberikan ide-ide baru dan menggali kemampuan.
Radith kini meneruskan studinya di program ekstensi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di Universitas Indonesia. Selain itu, kini ia berkarier di penerbit buku Bukune. Radith bertindak sebagai direktur juga sebagai direktur dan pemimpin redaksi.

Foto2 Raditya Dika :
























dan ini adalah buku2 yg telah berhasil abang radit terbitkan, cekidot!



  













































Okey, Makasih. Sekian info tentang Bang Dika:) Semoga bermanfaat:D


sumber: www.wikipediaindonesia.com 

Diposting oleh Rohadatul Aisy di 02.03 0 komentar
Postingan Lama
Langganan: Postingan (Atom)

Blog Design by Gisele Jaquenod